Selasa, 19 Januari 2016

Pendalaman Alkitab: Kejadian - Lahirnya Umat Manusia




Kita telah membahas asal usul alam semesta, sekarang mari kita membahas yang lebih pribadi. Dalam bab ini kita akan membahas apa yang dikatakan Kitab Kejadian tentang permulaan manusia. Ingatlah, maksud Kitab Kejadian adalah menjelaskan bagaimana pada mulanya, agar kita dapat memahami bagaimana pada waktu sekarang. Begitu kita sampai kepada subjek tentang permulaan manusia, kita sampai kepada subjek tentang diri kita sendiri. Apa yang dikatakan Kitab Kejadian tentang tujuan Allah menciptakan manusia? Mari kita mulai dengan membaca penggambaran bagaimana laki-laki – dan perempuan – menjadi ada. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak-cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi …”  Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu … Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” (Kejadian 1:26-28a; 2:18, 21-24). 
Menurut Gambar Rupa Allah Hal pertama yang menonjol dalam bacaan di atas adalah fakta bahwa manusia diciptakan menurut gambar rupa Allah. Perkataan itu sudah tidak asing bagi kita, namun apa maksudnya? Karena Allah adalah Roh, Allah tidak mempunyai tubuh, dan oleh karenanya hal itu bukan mengacu pada penampilan lahiriah, melainkan mengacu pada kapasitas rohaniah manusia. Dalam kapasitas rohaniah itulah manusia diciptakan menurut gambar rupa Allah. Dalam Kejadian 3, kita melihat bahwa keserupaan dengan Allah ini rusak ketika Adam dan Hawa berbuat dosa. Sejak saat itu, masalah mendasar yang dibahas Kitab Suci adalah “menciptakan kembali” gambar rupa Allah pada manusia. Kejadian 1 dan 2 menunjukkan bagaimana manusia diciptakan dan apa yang dikehendaki Allah bagi manusia pada mulanya. Kejadian 3 menunjukkan bagaimana keadaan manusia pada waktu sekarang. 
Laki-laki dan Perempuan Pengamatan lain yang mungkin kita ambil tentang penciptaan manusia adalah bahwa Allah menciptakan lakilaki dan perempuan. Itulah pembedahan pertama dengan pembiusan. Ahli spesialis pembiusan pertama adalah Allah sendiri! Allah menjadikan Adam tidur nyenyak lalu mengambil salah satu rusuknya dan dari rusuk tersebut Allah menciptakan Hawa. Sungguh simbolisme yang indah. Allah bukan menjadikan perempuan dari kepala laki-laki sehingga perempuan berkuasa atas laki-laki, dan Allah juga bukan menjadikan perempuan dari kaki laki-laki sehingga perempuan harus melayani laki-laki. Allah menjadikan perempuan dari rusuk laki-laki, sehingga perempuan dekat dengan hati laki-laki.  Untuk apa Allah menciptakan perempuan? Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “seorang diri saja” mungkin lebih tepat diterjemahkan sebagai “tidak utuh.” Kata “penolong” bisa diterjemahkan sebagai “pelengkap.” Kalau Anda mempelajari tata bahasa Ibrani, Anda menemukan bahwa ketika Allah mempersatukan laki-laki dan perempuan dalam apa yang sekarang kita sebut “pernikahan kudus”, atau kesatuan seksual, yaitu saat lakilaki dan perempuan menjadi satu daging, hal tersebut menjadikan manusia utuh.  Di sini kita perlu memperhatikan bahwa ketika Allah mempersatukan laki-laki dan perempuan, Allah menjadikan lembaga yang terpenting di dunia ini yang kita sebut dengan keluarga atau rumah tangga. Sudah menjadi rencana Allah dari mulanya saat menciptakan laki-laki dan perempuan untuk mempersatukannya menjadi pasangan menikah sehingga mereka bisa menjadi orangtua. Lalu, sebagai orangtua, mereka akan menghasilkan putra putri yang suatu hari kelak juga akan menjadi pasangan menikah dan menjadi orangtua dan menghasilkan putra putri lagi dan seterusnya. Demikianlah hukum kehidupan yang melahirkan, membina, dan memberikan arah bagi keseluruhan keluarga manusia. 
Kemitraan di antara laki-laki dengan perempuan adalah bagian yang sangat penting dari hukum dasar kehidupan yang ditetapkan oleh Allah. Itulah sebabnya Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. Bayangkan suatu segitiga di mana Allah berada di puncaknya, pria di pojok kiri bawah dan wanita pada pojok kanan bawah. Selama sang pria berhubungan dengan Allah dan sang wanita juga berhubungan dengan Allah yang sama, maka semakin mereka dekat dengan Allah, mereka juga akan semakin dekat dengan satu sama lain.  Sementara Anda mempelajari pernikahan dalam Kitab Kejadian, Anda akan menemukan bahwa pernikahan harus menjadi hubungan eksklusif dalam dua pengertian. Demi alasan menikah, seorang laki-laki meninggalkan ayah dan ibunya. Ia tidak lagi melibatkan keluarga dengan siapa ia telah melewatkan dua puluh atau dua puluh lima tahun. Demi alasan menikah juga, seorang laki-laki akan meninggalkan yang lain. Ia harus hidup eksklusif bersama istrinya saja seumur hidupnya. Sang istri pun harus membuat komitmen eksklusif yang sama terhadap suaminya. Itulah rancangan yang ditetapkan Allah bagi pernikahan.   

1 komentar:

  1. Top 10 best ways to play baccarat - WORRione.com
    The best way to play baccarat to improve your 메리트 카지노 주소 odds, is kadangpintar with some very good 바카라 strategies to make your luck pay. The basic strategy below is

    BalasHapus