Kamis, 11 Mei 2017

Renungan Harian - Suka Duka Dipakai-Nya



Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi  Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20)

Sebagai orang percaya, didalam kehidupan kita yang sarat akan pergumulan, terkadang kita sering protes dan bertanya kepada Tuhan, “Mengapa hal buruk dan penderitaan menimpa kita? Mengapa selama ini kita sudah melakukan hal yang benar tapi masalah tak henti-hentinya datang? mengapa selama ini kita mengandalkan Tuhan dan rajin beribadah tapi pergumulan tetap selalu ada?" Mungkin pertanyaan yang sama juga terlintas dalam benak Fanny Crosby. Fanny adalah seorang pengguba lagu-lagu himne gereja yang karyanya sudah mendunia. Fanny Crosby terlahir normal tapi waktu kecil dia harus kehilagan penglihatannya akibat sakit. Namun, justru setelah tidak bisa melihat itulah Fanny merasakan dan menjadi saksi atas betapa besar kasih Tuhan. Maka, sebagai bentuk ungkapan syukur dan kesaksian imannya, dia menggubah banyak sekali himne. Salah satu lagu himnenya berjudul “Diajalanku Ku Diiring”, dibagian akhir bait pertama ada sepenggal aklimat yang begitu membekas dan mempunyai arti yang dalam, bunyinya: “Suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku.”
        Mungkinkah Tuhan memakai suka duka untuk kebaikan kita? Ya! Secara logika kita mungkin berpikir masakkan duka dapat membawa kebaikan. Kita mungkin sering berpikir dan berkata “Tuhan memberkatiku” atau “Tuhan Yesus Baik” hanya disaat kita mengalami sesuatu yang menyenangkan. Ketika amsalah datang, kita mulai protes dan bahkan mempertanyakan keberadaan Tuhan. Jalan Tuhan memang tak dapat diselami oleh setiap hati manusia. Cara Tuhan bekerja sungguh diluar pemikiran kita. Tuhan sering menggunakan masalah, dukacita dan kegagalan kita untuk suatu kebaikan. Fanny Crosby telah mengalaminya. Bahkan kita teringat juga pada sosok Ayub yang saleh dan kaya raya namun ditempa dengan masalah yang teramat dahsyat dimana dengan iman yang setengah-setengah Ayub mungkin saja mengutuki Tuhan. Namun dia tidak melakukannya. Ditengah pergumulannya dia tak menyalahkan Tuhan sedikitpun malahan dia berkata: “Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah tetapi tidak mau menerima yang buruk?” (Ayub 2:10). Suatu ungkapan iman yang luar biasa. Pada akhirnya kita melihat Tuhan memulihkan Ayub dan mengganti semua yang diambil-Nya dari Ayub dua kali lipat dari apa yang dipunyainya sebelumnya.
Hal yang sama dialami oleh seorang Yusuf anak Yakub. Perjalanan hidupnya yang naik turun, berawal dari menjadi salah satu anak kesayangan ayahnya, dibuang oleh saudara-saudaranya, dijual menjadi budak dimesir, difitnah dan dipenjarakan, hingga akhirnya menjadi seorang Penguasa Mesir. Pergumulan dan masalah bertubi-tubi yang dialami Yusuf menghantarkannya pada titik tertinggi dalam hidupnnya, bukan karena kesuksesannya namun karena dia boleh menajdi berkat abgi banyak orang. Lihatalah bagaimana Tuhan sanggup mengubah kutuk menjadi ebrkat. Lihatlah abgaimana Tuhan kuasa Tuhan bekerja dalam setiap suka dan duka yang dialami Yusuf, Ayub dan Fanny Crosby. Hal yang sama juga berlaku bagi kita orang percaya jiak kita senantaisa hidup mengandalkan Tuhan.
        Apabila saat ini kita mengalami masalah, pergumulan bahakan penderitaan yang membuat kita seakan ingin menyerah, tetaplah percaya bahwa Tuhan lebih besar dari semua itu. Tetaplah setia dan bertahan, sampai akhirnya kita melihat mujiazat Tuhan nyata dalam hidup kita. Percayalah dengan iman bahwa suka duka dipakai Tuhan untuk kebaikan kita. Mungkin Tuhan sedang memperoses dan menempa kita untuk menjadi peribadi ayng lebih baik. God is good, all the time. (TIP&SpiritNext)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar