Bacaan: 1 Timotius 4:12-13
“Jangan
seorang pun menganggap engkau rendah
karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam
perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.“ (1 Timotius 4:12)
Popeye, salah satu tokoh kartun terkenal, dikisahkan
sebagai seorang pelaut yang suka makan bayam. Setiap kali menyantap bayam, ia
langsung mendapatkan kekuatan untuk melibas musuh-musuhnya. Tokoh Popeye
sendiri diciptakan oleh seorang kartunis
Amerika bernama Elzie Crisler Segar pada tahun 1929 dan mulai populer pada
tahun 1930-an. Tokoh Popeye ini akhirnya sukses dipasaran karena menjadi bagian
dari kampanye yang memotivasi anak-anak untuk makan sayur karena melihat Popeye
makan bayam dan jadi kuat. Here’s the point, orang lebih muda menangkap pesan
dengan visualisasi, dengan apa yang mereka lihat.
Simple, ini berbicara tentang contoh. Seringkali
kita ingin melakukan perubahan, apalagi kalau kita yang memegang posisi Leader.
Terkadang kita ingin supaya adik-adik kita dirumah bisa mendengarkan nasihat
kita. Disekolah, kita ingin teman-teman di tim basket lebih giat latihan buat
persiapan kompetisi antar sekolah musim depan. Dan masih banyak contoh yang
lain. Well, itu semua baik dan sah-sah saja, tapi langkah awal yang
paling penting dari hal ini adalah, people need something to see. Sebelum mengutus
murid-murid-Nya mengusir setan dan membuat mukjizat, Yesus melakukannya dulu
didepan murid-murid-Nya. Sewaktu Dia mengatakan pada murid-murid, bahwa untuk
mengikut-Nya mereka harus memikul salib, Dia telah melakukannya terlebih
dahulu. Sama halnya dengan membritakan
injil. Kita harus memperlengkapi diri agar orang yang kita injili juga mau
mendengarkan kita dan diubahkan (dengan pertolongan Roh-Kudus tentunya). Teladan harus pertama diberikan, kita
harus menggaris bawahi poin ini. “Tetapi
aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil
kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.“ (1Korintus 9:27). Mungkin
kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin kita yang sudah terlalu banyak dosa
dapat memberi teladan bagi orang lain. Atau, pantaskah kita menginjili orang
lain sedangkan kehidupan kita tidak mencerminkan kehidupan yang kristiani. Jawabannya
adalah, kita tetap dapat memberi teladan,
yaitu perubahan cara hidup. Dengan melihat cara hidup kita yang telah berubah mengikuti
gaya hidup orang Kristen, kita tidak
akan menjadi batu sandungan tetapi dapat memberi teladan bagi orang lain.
Nah sahabat yang diberkati, jika kita
ingin Firman yang kita sampaikan diterima oleh orang lain, atau jika kita ingin
orang lain mendengar nasihat kita ketika kita berbicara, introspkesi dulu diri
kita, apakah mereka dapat melihat Firman atau nasihat itu nyata tercermin dalam
hidup kita? Ingatlah kalau our action
speak louder than a word. Ketika
kita ingin orang lain berusaha dengan giat untuk mencapai sesuatu, lihat juga
diri kita apakah semangat, kedisiplinan dan kegigihan itu dapat mereka lihat
dalam diri kita? Ini berlaku dalam bidang apa saja, sahabat. Kita bisa mulai
mempraktekan hari ini, lakukan sampai orang bisa melihat apa yang kita lakukan,
then, baru kita bisa meminta mereka melakukannya. Can we? *hndr.tip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar