Jumat, 29 Januari 2016

Renungan Harian: "Say it, do it"


Bacaan: 1 Timotius 4:12-13
“Jangan seorang pun menganggap engkau  rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.“ (1 Timotius 4:12)

Popeye, salah satu tokoh kartun terkenal, dikisahkan sebagai seorang pelaut yang suka makan bayam. Setiap kali menyantap bayam, ia langsung mendapatkan kekuatan untuk melibas musuh-musuhnya. Tokoh Popeye sendiri diciptakan  oleh seorang kartunis Amerika bernama Elzie Crisler Segar pada tahun 1929 dan mulai populer pada tahun 1930-an. Tokoh Popeye ini akhirnya sukses dipasaran karena menjadi bagian dari kampanye yang memotivasi anak-anak untuk makan sayur karena melihat Popeye makan bayam dan jadi kuat. Here’s the point, orang lebih muda menangkap pesan dengan visualisasi, dengan apa yang mereka lihat.
Simple, ini berbicara tentang contoh. Seringkali kita ingin melakukan perubahan, apalagi kalau kita yang memegang posisi Leader. Terkadang kita ingin supaya adik-adik kita dirumah bisa mendengarkan nasihat kita. Disekolah, kita ingin teman-teman di tim basket lebih giat latihan buat persiapan kompetisi antar sekolah musim depan. Dan masih banyak contoh yang lain. Well, itu semua baik dan sah-sah saja, tapi langkah awal yang paling penting dari hal ini adalah, people need something to see. Sebelum mengutus murid-murid-Nya mengusir setan dan membuat mukjizat, Yesus melakukannya dulu didepan murid-murid-Nya. Sewaktu Dia mengatakan pada murid-murid, bahwa untuk mengikut-Nya mereka harus memikul salib, Dia telah melakukannya terlebih dahulu.  Sama halnya dengan membritakan injil. Kita harus memperlengkapi diri agar orang yang kita injili juga mau mendengarkan kita dan diubahkan (dengan pertolongan Roh-Kudus tentunya). Teladan harus pertama diberikan, kita harus menggaris bawahi poin ini. “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasai seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.“ (1Korintus 9:27). Mungkin kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin kita yang sudah terlalu banyak dosa dapat memberi teladan bagi orang lain. Atau, pantaskah kita menginjili orang lain sedangkan kehidupan kita tidak mencerminkan kehidupan yang kristiani. Jawabannya adalah,  kita tetap dapat memberi teladan, yaitu perubahan cara hidup. Dengan melihat cara hidup kita yang telah berubah mengikuti  gaya hidup orang Kristen, kita tidak akan menjadi batu sandungan tetapi dapat memberi teladan bagi orang lain.  
Nah sahabat yang diberkati, jika kita ingin Firman yang kita sampaikan diterima oleh orang lain, atau jika kita ingin orang lain mendengar nasihat kita ketika kita berbicara, introspkesi dulu diri kita, apakah mereka dapat melihat Firman atau nasihat itu nyata tercermin dalam hidup kita? Ingatlah kalau our action speak louder than a word.  Ketika kita ingin orang lain berusaha dengan giat untuk mencapai sesuatu, lihat juga diri kita apakah semangat, kedisiplinan dan kegigihan itu dapat mereka lihat dalam diri kita? Ini berlaku dalam bidang apa saja, sahabat. Kita bisa mulai mempraktekan hari ini, lakukan sampai orang bisa melihat apa yang kita lakukan, then, baru kita bisa meminta mereka melakukannya. Can we? *hndr.tip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar