Senin, 18 Januari 2016

Pendalaman Alkitab: Cara Mempelajari Alkitab


Dalam mempelajari Alkitab dengan sungguh sungguh, kita perlu berhati-hati dan bijaksana. Salah satu metode studi yang efektif adalah proses yang terdiri dari empat bagian: pengamatan, penafsiran, penerapan, dan korelasi.  Pengamatan adalah yang pertama. Ketika Anda membaca Alkitab, hendaknya Anda menanyakan, “Apa yang dikatakan di sini?” Berikutnya, penafsiran, di mana Anda menanyakan, “Apa maksudnya?” Setelah itu penerapan, di mana Anda menanyakan, “Apa maknanya bagi saya pribadi?” Berikutnya korelasi, yang menanyakan, “Bagaimana Firman ini berhubungan dengan kitab-kitab lainnya dalam Alkitab?” Mengetahui apa yang dikatakan dalam Kitab Suci dan mengetahui maksudnya adalah penting. Akan tetapi kalau Anda tidak menindak-lanjutinya, studi Anda sia-sia saja. Ketika Anda sampai kepada bagian “penerapan”, Anda dapat menemukan makna ayat tertentu bagi Anda pribadi dengan menjadikan pertanyaannya lebih spesifik. 
 Cobalah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah ada teladan yang perlu saya ikuti?
• Apakah ada peringatan yang perlu saya perhatikan?
• Apakah ada perintah yang perlu saya patuhi?
• Apakah ada dosa yang harus saya tinggalkan?
• Apakah ada kebenaran baru tentang Allah atau tentang Yesus Kristus?
• Apakah ada kebenaran baru tentang kehidupan saya pribadi? 
Ketika mempelajari Alkitab, ada beberapa aturan yang hendaknya digunakan sebagai panduan. Salah satunya adalah, bahwa ketika membaca Alkitab, ingatlah bahwa seandainya pun hanya ada satu penafsiran, penerapannya bisa ribuan. Mungkin Anda merasa sangat yakin tentang bagaimana penerapan ayat tertentu dalam kehidupan Anda, namun hendaknya Anda membiarkan Roh Kudus berkarya dengan cara yang berbeda dalam kehidupan orang lain melalui ayat yang sama. Kedua, karena Alkitab adalah kitab tentang Kristus, hendaknya Anda selalu mencari Kristus selama Anda membacanya. Ketiga, ketika menemukan suatu ayat yang tampaknya membingungkan atau kurang jelas, tafsirkanlah itu selalu dalam konteks ayat-ayat yang sudah jelas maksudnya. Banyak ayat Kitab Suci yang sulit dimengerti. Banyak juga ayat Kitab Suci yang tidak sulit dimengerti. Andalkan ayat yang sudah jelas untuk menuntun cara berpikir Anda tentang ayat yang sulit dimengerti.
Berikutnya sangat penting: jangan pernah membaca Kitab Suci dengan pikiran yang sudah bulat tentang apa maksudnya. Sebab mungkin pemikiran Anda benar, mungkin juga tidak benar! Roh Kudus akan sulit mengajar Anda kalau Anda merasa sudah tahu tentang apa yang perlu Anda ketahui. Prinsip penting lainnya, terutama kalau Anda mengajar Kitab Suci, adalah Anda sendiri bersedia mematuhinya sebelum mengajarkannya kepada orang lain. Berikutnya, ingatlah selalu bahwa Allah berfirman kepada kita melalui Firman-Nya, jadi dekatilah Firman Allah dengan sungguh-sungguh berdoa, memohon agar Allah menyatakan segalanya kepada Anda secara pribadi melalui Roh Kudus.  Petunjuk berikutnya: pertimbangkanlah selalu konteks dari setiap bagian Firman Tuhan. Kalau ucapan Anda pernah dikutip di luar konteks, Anda tahu betapa ucapan Anda bisa diartikan lain dari yang sesungguhnya Anda maksudkan. Demikian pula Kitab Suci dapat digunakan untuk membenarkan bemacam hal jika Anda memisahkan satu ayat dengan ayat lainnya yang behubungan. Mempelajari suatu ayat terlepas dari konteksnya hampir dapat dipastikan akan menuntun kepada salah penafsiran.

Setelah kita memantapkan landasan studi kita, kita akan menggali Kitab yang pertama, yaitu Kitab Kejadian. Sementara kita memulainya, saya berdoa semoga Anda menghayati Firman Allah dan membiarkan Firman Allah masuk ke dalam diri Anda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar